Pengertian Transpor Pasif, Jenis Beserta Contohnya

Rate this post

Definisi Transportasi Pasif

transpor-pasif

Transpor pasif ini merupakan jenis transpor ion, molekul, dan juga senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif ini dapat terjadi bila ada perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau satu larutan.

Jenis Transpor Pasif

Di bawah ini adalah jenis-jenis transpor pasif, diantaranya sebagai berikut:

Difusi

Difusi ini merupakan peristiwa atau peristiwa aliran atau perpindahan suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke bagian konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi di kedua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi ini akan berlanjut hingga semua partikel tersebar secara luas dan merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul masih terjadi meskipun tidak ada perbedaan konsentrasi.

Contoh Difusi

Contoh dari difusi ini termasuk mengoleskan gula ke cairan teh biasa yang berangsur-angsur menjadi manis; uap air dari ketel yang berdifusi di udara. Difusi yang paling umum adalah difusi molekuler, difusi ini terjadi ketika terjadi perpindahan lapisan molekul yang diam dari padatan atau fluida.

Adapun contoh difusi yang dilakukan oleh sel hidup, seperti masuknya oksigen (O2) dan keluarnya karbondioksida (CO2). Ada beberapa faktor yang dapat atau dapat mempengaruhi laju difusi, antara lain sebagai berikut:

  • Ukuran partikel: Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel bergerak, sehingga kecepatan difusi juga akan semakin tinggi.
  • Ketebalan membran: Semakin tebal membran, semakin lambat laju difusi.
  • Luas suatu area: Semakin besar luasnya, semakin cepat kecepatan difusi.
  • Jarak: Semakin besar jarak antara 2 (dua) konsentrasi, maka kecepatan difusi akan semakin lambat.
  • Suhu: Semakin tinggi suhunya, partikel mendapatkan energi untuk bergerak lebih cepat. Jadi, semakin cepat kecepatan difusi.
READ  Contoh Dialog Percakapan Expression of Congratulations

Osmosa

Dalam sistem osmosis, ini dikenal sebagai tiga macam kondisi larutan, antara lain:

  • Hipertonik (larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang tinggi; hipertonik berarti “lebih”),
  • Hipotonik (larutan dengan konsentrasi zat terlarut rendah; hypo berarti “kurang”), dan
  • Isotonik (dua larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama; iso berarti “sama”).

Osmosis ini adalah kasus khusus transpor pasif, di mana molekul air berdifusi melintasi membran yang permeabel secara selektif. Dalam sistem osmosis, ini dikenal sebagai larutan hipertonik, yaitu larutan yang memiliki konsentrasi terlarut tinggi; Larutan hipotonik ini adalah larutan dengan konsentrasi terlarut yang rendah; dan juga larutan isotonik adalah dua larutan yang memiliki konsentrasi terlarut yang sama. Jika terdapat 2 (dua) larutan dengan konsentrasi berbeda, maka molekul air melewati membran hingga kedua larutan tersebut seimbang.

Pada proses osmosis, dalam larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan juga dapat melewati membran. Sedangkan larutan hipotonik memiliki lebih banyak molekul air bebas (artinya tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak pula molekul air yang melewati membran. Oleh karena itu, dalam osmosis, aliran bersih molekul air ini dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik.

Proses osmosis ini juga terjadi pada sel-sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika ada solusi yang berbeda. Sel yang berada dalam larutan isotonik akan memiliki volume yang konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapatkan dan kehilangan air yang sama. Banyak juga hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) yang memiliki cairan sel yang isotonik terhadap lingkungannya. Jika sel berada dalam larutan hipotonik maka sel akan mendapatkan banyak air, sehingga dapat atau dapat menyebabkan lisis (pada sel hewan) atau juga turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Begitu juga sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipertonik, sel kehilangan banyak molekul air, sehingga sel tersebut menjadi kecil dan dapat / dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk dapat / mampu bertahan hidup pada lingkungan hipo atau hipertonik perlu pula dilakukan pengaturan keseimbangan air yaitu pada proses osmoregulasi.

READ  7 Artis Indonesia yang Alih Profesi Sebagai Dosen

Contoh Osmosis

Contoh peristiwa atau peristiwa osmosis antara lain air laut yang walaupun memiliki atau memiliki berbagai jenis zat terlarut, molekul airnya akan tetap berpindah ke larutan gula dengan konsentrasi yang sangat tinggi.

Difusi terfasilitasi (difusi terbantu)
Difusi terbantu adalah transpor pasif difusi yang membutuhkan dukungan protein seperti enzim. Contoh transpor pasif ini melalui difusi terbantu dapat ditemukan pada bakteri E. coli. Saat dipindahkan ke media yang mengandung laktosa, metabolisme bakteri menurun. Salah satu penyebabnya adalah membran sel tidak dapat atau tidak dapat melewati laktosa (impermeabel). Tetapi setelah beberapa menit laktosa dapat masuk karena pembentukan enzim permease di dalam sel.

Enzim permease ini merupakan protein membran sel yang memungkinkan laktosa melewati 2 (dua) lapisan fosfolipid dari membran sel. Difusi ini bergantung pada mekanisme transpor dari membran sel, karena permease ini disebut difusi terbantu.

Sekian, dan terima kasih telah membaca tentang pengertian transport pasif, type, dan example. Semoga apa yang dijelaskan semoga bermanfaat untuk anda.

Sumber :