Sifat Fisika dan Prosedur Ilmiah dan Contoh Soal
Memahami FisikaPelajari arti fisika
Sebelum kita membahas materi inti kali ini tentang hakikat fisika, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian fisika itu sendiri. Apa itu fisika?
Fisika adalah cabang ilmu alam yang mempelajari materi dan perilakunya dalam ruang dan waktu. Tidak sedikit ilmuwan yang mengartikan bahwa fisika merupakan ilmu dasar setelah matematika.
Bagaimana bisa seperti itu? Karena fisika sering digunakan sebagai perhitungan dan merupakan dasar dari ilmu-ilmu lain seperti kimia dan biologi.
Tidak hanya itu, fisika pun cukup erat kaitannya dengan matematika. Hal ini dikarenakan perumusan teori dalam fisika harus mengikuti semua aturan yang sudah ada dalam matematika.
Hal yang membuat fisika terkesan sulit adalah persamaan matematika yang digunakannya rumit dan rumit.
Pernyataan pemahaman fisika di atas sudah cukup untuk membuktikan bahwa fisika layak disebut sebagai ilmu paling dasar dari ilmu-ilmu lainnya.
Konsep atau ide yang telah dikembangkan oleh fisika dapat digunakan oleh disiplin ilmu lain.
Contoh lain fisika sebagai dasar ilmu adalah seorang ahli kimia yang mengamati struktur molekul, atau seorang ilmuwan fosil yang mencoba mengungkap bagaimana hewan purba dapat bertahan hidup.
Fenomena yang dipelajari dalam fisika digunakan untuk memperoleh produk fisik yang dapat menjelaskan fenomena tersebut.
Fisika adalah ilmu eksperimental, ilmu yang sebagian besar konsep atau idenya ditemukan setelah melalui serangkaian percobaan atau eksperimen.
Jika kita melihat biografi fisikawan terkemuka, mereka menemukan konsep dasar fisika melalui berbagai macam eksperimen.
Misalnya, hukum fisika Archimedes ditemukan dari eksperimen kebetulan Archimedes ketika ia membenamkan dirinya dalam wadah air.
Atau eksperimen Galileo ketika harus mendaki ke puncak menara Pisa untuk merumuskan konsep gerak jatuh bebas.
Sifat Fisika
Sifat Fisika Pelajari sifat fisika
Pada hakikatnya fisika merupakan perpaduan antara pengetahuan, cara menganalisis, dan cara berpikir.
Menurut para ahli, sifat fisika dibagi menjadi tiga, yaitu fisika sebagai produk atau tubuh pengetahuan, fisika sebagai sikap atau cara berpikir, dan fisika sebagai proses atau cara menyelidiki.
Berikut penjelasan dari masing-masing sifat fisik tersebut:
Fisika sebagai Produk
Fisika sebagai Sikap
Fisika sebagai Proses
1. Fisika sebagai Produk (Pengetahuan Tubuh)
Sifat pertama fisika adalah tubuh pengetahuan atau selanjutnya disebut fisika sebagai produk. Artinya fisika adalah kumpulan pengetahuan yang terjadi di alam semesta. Misalnya, ada cahaya yang ditangkap oleh mata manusia.
Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram di bawah ini dan penjelasannya.
Sifat Fisika sebagai Produk Diagram sifat fisika sebagai produk
Dimulai dari peristiwa alam yang terjadi di lingkungan sekitar. Kemudian indera manusia menangkapnya.
Setelah itu beberapa ilmuwan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan melakukan proses penyelidikan melalui pengumpulan informasi dan eksperimen. Hal ini akan menghasilkan bukti hasil penelitian berupa data eksperimen.
Selanjutnya data tersebut dianalisis lebih lanjut, didaftarkan, dikumpulkan, dan disusun secara sistematis sehingga menjadi kumpulan pengetahuan.
Kumpulan pengetahuan ini disebut produk. Produk tersebut dapat berupa konsep, hukum, teori, rumus, fakta, prinsip, dan model.
2. Fisika sebagai Sikap (A Way Of Thinking)
Sifat fisika selanjutnya adalah cara berpikir atau yang kemudian disebut fisika sebagai sikap. Untuk menciptakan produk fisika diperlukan kreativitas, pemikiran, dan sikap ilmiah.
Dengan berpikir, seseorang akan mampu bersikap dan bertindak sehingga dapat melakukan kegiatan ilmiah yang menghasilkan produk fisik. Dalam melaksanakan kegiatan ilmiah diperlukan sikap sebagai berikut.
Sikap objektif, ditunjukkan dengan mendokumentasikan informasi sesuai dengan fakta yang diamati, dilihat, dan dirasakan.
Sikap bertanggung jawab, ditunjukkan dengan mengakui kesalahan dalam percobaan atau pengamatan yang dilakukan selama penyelidikan.
Sikap kritis, ditunjukkan dengan tidak mudah menerima kesimpulan tanpa fakta dan bukti yang kuat. Dan bersedia mengubah kesimpulannya berdasarkan bukti atau fakta yang diterima, benar adanya.
Sikap terbuka, ditunjukkan dengan menghargai pendapat orang lain, menerima kritik dan saran.
Sikap tekun dan tidak mudah putus asa, ditunjukkan dengan semangat juang yang tinggi saat melakukan penyelidikan dan lama menyerah.
Rasa ingin tahu yang besar, ditunjukkan dengan sikap ingin tahu terhadap fenomena atau gejala yang terjadi, kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sumber :