Definisi diare
Diare adalah buang air besar (buang air besar) dalam jumlah lebih besar dari biasanya (normal 100-200 ml tinja per jam), dengan tinja cair atau semi cair (setengah padat), yang juga bisa disertai dengan peningkatan frekuensi buang air besar. Definisi lain dari diare adalah penyakit dimana penderita sering buang air besar dan masih memiliki jumlah air yang banyak.
Penyebab penyakit diare
Diare yang disebabkan oleh
- Makan tanpa mencuci tangan dengan sabun
- Minum air mentah
- Makan makanan yang banyak lalat
- keracunan makanan
Beberapa infeksi bersifat virus, tetapi seringkali disebabkan oleh racun bakteri.
Konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki cukup makanan.
Penularan kuman diare
Kuman diare dapat ditularkan melalui:
Air dan makanan yang terkontaminasi
Tangan kotor
Braque dimana saja
Botol susu najis
Berbagai jenis diare
Diare terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan onset dan durasinya:
1) diare akut
Diare akut adalah diare yang tiba-tiba pada awalnya dan berlangsung dalam waktu singkat, berlangsung dari beberapa jam hingga 7 atau 14 hari.
Etiologi
Infeksi merupakan penyebab utama terjadinya diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menyebabkan diare parah adalah racun, obat-obatan, nutrisi sel yang diikuti dengan puasa berkepanjangan, kemoterapi, diare atau berbagai kondisi lainnya.
Cara penyakit berkembang
Diare yang disebabkan oleh infeksi ditularkan terutama melalui jalur fecal-oral. Hal ini disebabkan masuknya minuman atau makanan yang terkontaminasi feses bersama dengan ekskresi yang buruk dan makanan yang kurang matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularan adalah penularan dari orang ke orang melalui aerosol (Morwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau dari Selama aktivitas seksual. Penentu diare akut adalah faktor dan faktor pejamu. Faktor inang adalah kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap organisme, yaitu faktor sistem imun atau lingkungan lumen pencernaan, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, dan imunitas, serta termasuk lingkungan si kecil. usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis penyakit antara lain daya tembus yang menghancurkan sel mukosa, kemampuan menghasilkan racun yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, dan lengketnya kuman tersebut untuk membentuk koloni yang dapat menyebabkan diare.
Patogenesis diare akibat infeksi bakteri dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Bakteri non-invasif (enterotoksisitas)
Racun yang dihasilkan oleh bakteri akan menempel pada selaput lendir usus halus, namun tidak merusak mukosa. Racun meningkatkan kadar AMP siklik dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus diikuti oleh air, ion karbonat, dan kation natrium dan kalium.
Bakteri usus invasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi yang merupakan sekresi eksudatif. Cairan dari diare bisa bercampur dengan lendir dan darah. Bakteri dalam kelompok ini adalah E. Coli enterik (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C. Penyebab diare lainnya seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar (E. histolytica). Penting untuk penyerapan. Air, elektrolit, dan nutrisi (G.Lambdia)
Gejala sindrom
Secara klinis, diare akibat infeksi akut dibagi menjadi dua kelompok:
Koliform, dengan diare yang sebagian besar terdiri dari cairan
Disentri, pada diare, bisa berupa lendir kental dan terkadang darah.
Pengelolaan
Pada orang dewasa, pengobatan diare akut yang disebabkan oleh infeksi terdiri dari:
Mengobati dehidrasi sebagai prioritas utama dalam pengobatan
Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
1) Jenis cairan
2) Jumlah cairan
3) Akses ke cairan atau metode administrasi mereka
4) Jadwal administrasi cairan.
Tentukan penyebab diare akut akibat infeksi
Pengobatan simtomatik
Perawatan pencegahan
2) Diare kronis
Diare kronis didefinisikan dengan suara bulat, yaitu diare yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku untuk orang dewasa, sedangkan bayi dan anak-anak memiliki tenggat waktu dua minggu.
Etiologi
Diare kronis memiliki berbagai penyebab, dan tidak semuanya diketahui.
Patofisiologi
Proses diare dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu konsistensi feses dan buang air besar yang umumnya terjadi karena pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanis dan enzimatis yang disertai gangguan pada selaput lendir akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, yang akan mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
Diare kronis dibagi menjadi tiga bagian:
Diare osmotik
Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi sebagai akibat dari penyerapan karbohidrat, lemak, atau protein yang buruk, yang paling umum adalah malabsorpsi lemak. Tesnya
Baca Juga :