Pekerjaan konstruksi awal
Pekerjaan pendahuluan merupakan perencanaan awal yang perlu dilakukan saat mengerjakan suatu proyek. Pada titik ini, semua izin yang diperlukan untuk proses instalasi telah diperoleh dan segala sesuatu yang terkait dengan berfungsinya sistem dengan baik perlu disiapkan sebelum operasi di lokasi. Sebelum mulai bekerja, Anda harus merencanakan secara rinci bagaimana menyelesaikan manajemen konstruksi, menyiapkan peralatan dan personel, dll.
Kontraktor harus mempertimbangkan situasi berikut:
Sebuah fungsi yang mewakili minimum yang diperlukan. Hal ini untuk memastikan bahwa proyek tidak menyimpang dari rencana. Kontraktor akan meninjau kondisi lokasi seperti struktur tanah, jenis dan lokasi proyek agar tidak mempengaruhi perkiraan biaya dan waktu.
1. Untuk menghindari kesalahan dalam bekerja, pengusaha harus melakukan pengukuran sesuai dengan tujuan, waktu dan biaya proyek.
Pada tahap ini, kontraktor bertanggung jawab atas kebenaran ukuran dan kualitas bangunan sesuai dengan kondisi dan rencana kerja. Namun, jika terjadi perselisihan, perbaikan hanya akan dilakukan oleh kontraktor utama setelah persetujuan kontraktor.
2. Selain itu, pada tahap ini kontraktor harus melaksanakan waktu yang diperlukan untuk membersihkan proyek dari segala sesuatu yang dapat mempengaruhi tata letak. Misalnya, area harus bebas dari pepohonan hingga ke akar-akarnya agar tidak merusak lantai rumah.
Pekerjaan tanah dan pasir:
Pada tahap ini pondasi harus digali untuk mengisi galian dan setiap lapisan dipadatkan untuk mencapai target titik delaminasi. Pada titik ini, ada beberapa situasi yang mungkin dihadapi seorang wirausahawan, seperti:
Periksa lokasi penggalian dan ukurannya sesuai dengan gambar dan dapatkan persetujuan dari tim survei lokasi.
Penggalian dimulai setelah pemasangan papan bangunan dan disetujui oleh tim melalui pengelola lokasi/pengelola lokasi.
Pondasinya berkualitas tinggi, batu pasirnya berlumpur dan pintu masuknya terbuat dari batu bata.
Dasar galian harus mencapai tanah yang keras dan bebas dari akar, tanah, dan permukaan tanah yang gembur (tidak keras).
Penimbunan kembali akan dilakukan sesuai dengan gambar proyek, termasuk penimbunan pasir, penimbunan tanah dan penimbunan tanah galian
Baca juga Menggunakan jasa kontraktor, plus minusnya
pekerjaan instalasi
pekerjaan bangunan
Fase-fase ini melibatkan pembentukan batuan mulai dari batuan keras hingga batuan lemah. Kualitas batu tergantung pada bahannya, yaitu:
1. Semen Portland
Rumah terbuat dari semen berkualitas tinggi yang memenuhi standar Asosiasi Semen Indonesia. Selain itu, semen yang digunakan harus dalam keadaan segar atau tidak rusak. Untuk menjaga kualitas agar semen tidak cepat mengeras, kontraktor harus memenuhi persyaratan penyimpanan semen.
Rumah terbuat dari semen berkualitas tinggi yang memenuhi standar Asosiasi Semen Indonesia. Selain itu, semen yang digunakan harus dalam keadaan segar atau tidak rusak. Untuk menjaga kualitas agar semen tidak cepat mengeras, kontraktor harus memenuhi persyaratan penyimpanan semen.
2. Pilih jenis air
Air yang dipilih sebagai campuran kedua untuk batu adalah air tawar yang memenuhi persyaratan PBI 1971 dan bebas dari minyak, asam, alkali dan bahan kimia lainnya yang akan menurunkan kualitas batu. .
3. Kerikil
Ini juga dikenal sebagai batu pecah. Saat digunakan dalam campuran, batu yang dipilih harus memenuhi standar PBI 1971: ukuran grit yang baik, kekerasan tinggi, >1% bebas lumpur dan tidak berpori.
4. Pasir
Berbeda dengan bahan lain, pasir harus memenuhi persyaratan PBI 1971, antara lain berupa pasir buatan yang terbuat dari batu pecah atau pasir alam, granulasi yang baik, tersusun dari butiran halus, tidak berpori dan tidak berpori. > 5%. .
5. Batangan besi
Baja tulangan lebih dikenal dengan rebar. Batu grit halus harus memenuhi persyaratan PBI 1971 termasuk oli/stainless/clean/non-abrasif.
6. pohon
Kayu yang memenuhi persyaratan yang digunakan dalam konstruksi batu adalah kayu yang tidak meningkatkan mutu bangunan baik bentuk maupun bahannya serta berstatus PPKI NI-5. Setelah pembuatan bata, lanjutkan ke pekerjaan rangka atap detail halus termasuk rangka atap, lembaran bergelombang dan penghiasan atap sesuai desain proyek. Perlu diketahui bahwa bahan atap yang terbaik adalah yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti B. Atap Baja dan Genteng Baja. Selain itu, atap harus ditopang oleh rangka kayu yang berkualitas tinggi.
Sumber :